2013-04-28

BUDIDAYA LELE PADA GENANGAN AIR LIMBAH ATAU COMBERAN

Lele merupakan salah satu jenis ikan tawar yang tinggi nilai gizinya serta mudah pemasarannya serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pemeliharaan ikan lele pada umumnya masih di lakukan secara sederhana dan tradisional mengingat ikan lele sangat mudah untuk dipelihara. Pada akhir-akhir ini animo masyarakat untuk memelihara ikan lele sangat meningkat, beberapa kolam lele banyak kita jumpai dimana dan bahkan ada yang yang memijahkannya sehingga ketergantungan benih dan bibit lele dapat teratasi dan selalu ada di setiap saat kita membutuhkan jenis ikan lele ini. Selain nilai gizinya tinggi dan mempunya nilai ekonomis yang tinggi masyarakat juga telah mengetahui keuntungan-keuntungan yang lain yang ada dalam memelihara ikan lele ini antara lain: • Pertumbuhannya sangat cepat • Pemeliharaanya sangat mudah • Tempat pemeliharaan sangat sederhana • Pakan lele umumnya mudah didapat • Setiap ekor lele mengandung Protein 17 %, Lemak 4,8 % Mineral 1,2 % Vitamin 1,2 % dan Air 75,1 % (Anonimus,94) Tempat pemeliharaan ikan lele a. Pemeliharaan di air limbah atau comberan Ikan lele dapat dipelihara di air limbah atau comberan yaitu suatu tempat pembuangan air dari sisa-sisa makanan dari rumah tangga. Tempat ini banyak mengandung makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan lele. Agar supaya ikan lele terhindar dari bahan pencemar, maka tempat pemeliharaan lele ini perlu dilengkapi bak pengendapan. Ukuran kolam pengendapan 1x1x1 meter dihunbungkan dengan kolam pemeliharaan lele yang berukuran 2x1,5x 1 meter. Kolam dibuat dengan dasar dan dinding disemen atau dibeton dan saluran penghubung dengan pipa paralon. 2/3 bagian dari permukaan kolam ditutup dengan anyaman bambu kasar. Setelah kolam pengendapan dan kolam pemeliharaan di aliri air selama 2 minggu barulah dimasukkan bibit ikan lele kedalam kolam tersebut. b. Pemeliharaan di kolam Kolam ikan lele di persiapkan seperti kolam pemeliharaan ikan jenis lainnya. Kolam dikeringkan dan ditaburi pupuk kandang serta di jemur selama 2-3 hari. Pemupukan ini untuk menumbuhkan plankton sebagai makanan ikan lele nantinya. Pupuk diberikan 30 kg/10 m2 yang disebarkan di sepanjang tepian kolam. Pengairan kolam dilakukan sebelum benih lele ditebarkan, setelah kolam berlumpur, barulah ikan lele ditebarkan.Ukuran benih ikan lele yang ditebarkan adalah + 5 cm dan untuk ukuran 5 cm tersebut, kolam diberi genangan air setinggi 70 cm. Pada penebaran ikan lele tergantung ukurannnya, Jika ukuran benih 5-11 cm padat penebaraan + 50 ekor per m2 kolam. sedangkan untuk benih berukuran 12 cm digunakan padat penebaran + 10 ekor per m2 Pemberian pakan a. Makanan alami Makanan alami ikan lele adalah berupa zooplankton, tanaman air atau ganggang dan jazad-jazad renik atau binatang-binatang dasar yang ada dikolam tersebut.Usaha-usaha untuk meningkatkan atau menyuburkan kolam antara lain dengan memupuk kolam tersebut dengan pupuk organik, caranya pupuk diaduk-aduk dan dibenamkan dalam lumpur dasar kolam secara merata. b. Makanan Tambahan Makanan tambahan yang diberikan pada ikan lele pada pembesaran dikolam antara lain adalah; • Pelet ikan yang banyak dijual dipasaran • Bangkai-bangkai binatang yangb terlebih dulu dibakar • Sisa-sisa daging yang dicincang • Bekicot atau siput yang dikupas cangkangnya dan direbus • Sisa makanan yang berasal dari limbah dapur. HAMA DAN PENYAKIT IKAN LELE 1. Hama Ikan lele. Hama yang banyak menyerang ikan lele antara lain adalah ular, biawak, burung dan lainnya 2. Penyakit Ikan Lele. Gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh parasit dan bakteri adalah sebagai berikut; • Pengeluaran lendir tubuh yang berlebihan • Gerakan dari tubuh atau sirip yang tidak teratur • Menggaruk-garukkan badannya pada benda lain • Kondisi berat tubuh berkurang, nafsu makan dan keseimbangan tubuh terganggu • Terdapat luka-luka di bagian tubuhnya • Kuarng darah atau anemia CARA PENGENDALIANNYA a. Secara fisik yaitu melakukan pengaturan terhadap suhu air, dijaga agar tetap pada suhu 18-29 Derajat Celsius dan mengendalikan arus air dalam kolam b. Secara Biologis, yaitu dengan menyebarkan ikan predator seperti ikan gabus untuk memakan parasit c. Secara pembedahan yaitu dengan memotong parasit yang menempel pada tubuh ikan d. Secara Kimiawi, yaitu dengan melakukan perendaman pada ikan yang terkena penyakit misalnya dengan memakai obat larutan methilene Blue 1 %, sediakan dalam ember plastic disis 4 liter air dan campurkan 2-4 cc larutan tadi, kemudian ikan yang terkena parasait tadi direndam selama 24 jam dalam larutan tersebut. Baru kemudian dipindahkan kekolam semula. PENAGGUNALANGAN ATAU PENCEGAHANNNYA 1. Kolam perlu dijemur diberi kapur dan disemprot dengan Kalium Permanganat (PK) untuk memberantas hama dan penyakit yang hidup di dasar kolam 2. Peralatan pemijahan yang berupa ijuk, pasir dan kerikil dicuci dan dijermur 3. Air perlu dibersihkan dari kotoran atau binatang air lainnya yaitu dengan memberi saringan pada pintu pemasukkan air 4. Untuk induk ikan lele perlu dicuci hamalkan dan di karantina 5. Makanan untuk benih-benih ikan perlu dicampur Terramicyn PEMUNGUTAN HASIL Pada waktu pemungutan hasil, kolam harus dikeringkan sebagian, kemudian ikan lele ditangkap dengan menggunakan jaring. Pengkapan harus dilakukan dengan segera agar supaya ikan lele tidak menyusup kedalam lumpur didasar kolam. Pengankapan di air tawar memerlukan teknis tersendiri, karena ikan lele harus dapat ditangkap dalam keadaan hidup lebih-lebih yang akan dijadikan indukan atau bibit nantinya perlu benar-benar sehat. Penagkapan akan mudah lagi kalau di sekeliling kolam diberi seperti parit keliling atau ditengah yang menuju kerah pembuangan air Adapun untuk keperluan konsumsi lele sebaiknya dipanen pada umur 5-7 bulan denga berat ikan lele rata-rata 150 - 200 gram Demikian teknik pemeliharaan ikan dalam kolam dan comberan semoga dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya (mnr)

0 comments:

Post a Comment