2013-04-13

CARA MEMBUDIDAYAKAN TANAMAN TEBU

Pendahuluan. Penanaman tebu dilahan sawah pada umunya diusahakan untuk tanaman tebu giling. Pertumbuhan tanaman tebu yang baik dengan kadar gula tinggi disebabkan adanya, Kesuburan tanah, cara pengolahan tanah, pemupukan dan pemeliharaan yang baik, terutama dengan adanya pengaturan pengairan yang baik pula mestinya. Syarat Tumbuh. • Tinggi tempat 0-500 meter dari permukaan laut • Dalam masa partumbuhan sampai umur 8 bulan membutuhkan air yang cukup, menjelang panen menghendaki keadaan kering. • Tanah gembur, subur, dapat menahan air tetapi juga mudah melepaskan air. Persiapan Tanah • Membuat saluran pemasukan dan pembuangan air • Membuat got/ Parit keliling dengan lebar 50 cm dalam 60 cm -75 cm • Membuat got mujur (parit membujur yang letaknya sejajar dengan cemplongan I, lebar parit 30 cm, dalam 50 cm jarak antar got mujur 50-55 meter • Membuat got malang (parit yang dibuat tegak lurus parit membujur). Lebar 25 cm, dalam 30 cm jarak antar got 8-10 meter • Pembuatan lubang tanaman/ cemplongan • Galian 1 dilakuan dengan lempak/lencek/lencus semacam sekop dengan tangkai panjang sedalam 20 cm • Galian II dilakukan dengan garpu gigi 4 sedalam 10 cm, sehingga dalamnya lubang tanaman 30 cm • Lebar lubang tanaman 40 cm. panjang juringan pada tanah ringan 12, 5 meter, pada tanah berat 7,5 meter, jarak antar juringan 1 meter. • Membuat kasuran tanaman; Memasukkan kembali tanah garpuan yang sudah kering setebal 15 cm. BIBIT TEBU. • Stek pucuk, yaitu bagian ujung batang yang panjangnya 2-4 ruas dengan tidak termasuk bagian yang ujung sekali sepanjang 2-3 ruas. • Bibit rajungan, yaitu bibit yang berasal dari tunas batang, yang diperoleh dengan terlebih dahulu tebu bibit dipertanaman diambil stek pucuknya. Kemudian dibersihkan dari pelepahnya . Tunas akan segera tumbuh dari mata tunas yang ada pada batang tebu. • Rayungan adalah sudah dapat diambil pada umur 35-45 hari, panjang 15-20 cm mempunyai daun 4-5 helai, 1 potong bibit terdiri dari 1 ruas dengan sebuah tunas • Bibit bagal, yaitu bibit yang berasal dari batang tebu yang dipotong-potong menjadi stek sepanjang 2 mata ruas PENANAMAN • Penanaman pada musim hujan , bibit dibenamkan sebagian, bila tertimbun tanah seluruhnya bibit bisa menjadi busuk. • Penanaman pada musim kemarau, bibit dibenamkan sedalam 1-3 cm agar bibit tidak menjadi kering karena terkena sinar matahari secara langsung. PEMELIHARAAN • Pengairan; Tanaman tebu yang masih muda kurang lebih 3 bulan membutuhkan air yang cukup, menjelang masa pemasakan atau masa panen pada batas-batas tertentu air tidak diperlukan. • Penyiangan; Penyiangan dilakukan 3-4 kali atau sampai daun tanaman tebu saling menutup • Pemupukan; Pupuk dimasukkan ke dalam lubang pupuk yang dibuat dengan tugal. Lubang pupuk dibuat sejauh 7-10 cm, dari tanaman, dan satu tanaman cukup dibuat satu lubang pupuk dan setelah pemupukan diikuti dengan penyiraman.  Pemupukan I : diberikan pada waktu tanam atau maksimal kurang lebih 7 hari setelah tanam o Dosis pemupukan Za 7 gram/ tanaman/rumpun atau 120 kg/Ha. o TSP 8 gram/tanaman/rumpun atau 160 kg/Ha o KCl 35 gram/lubang pupuk atau 300 kg / Ha.  Pemupukan II Diberikan 30 hari setelah pemupukan kedua, dosis pemupukan sebagai berikut, Za 10 gram/ lubang atau 200 gram/ ha PEMBUMBUNAN Pembumbunan dilakukan empat kali yaitu Bumbun I. dilakukan bersama-sama dengan penyiangan dan setelah tanaman mendapat pupuk II atau pada umur tanaman mencapai 1, 5 bulan. Tenah dikanan kiri lubang tanaman dimasukkan setebal 3-15 cm menutupi kasuran tanaman, agar tanaman cepat beranak. Bumbun II. Dilakukan pada waktu tanaman berumur 2,5 -03 bulan yaitu sesudah ada satu atau dua batang dalam 1 rumpun yang mulai membentuk ruas. Bumbun III. Yaitu dilakukan pada saat tanaman berumur 4, 5 -5 bulan dimana daun tanaman sudah mulai menutup. Bumbun IV. Yaitu dilakukan pada kurang lebih dua bulan kemudian. yaitu dengan terlebih dahulu daun-daun tebu yang sudah tua dan kering dikeletek PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT  Penggerek batang tebu (Diatraea Venosata) Tanda-tanda serangan daun-daun pucuk tampak layu , kemudian kering dan mudah dicabut. Serangan pada tanaman muda menyebabkan matinya titik tumbuh Pemberantasannya. Yaitu dengan menggunakan parasit Trichagrama Sp yang dapat menyerang telur dari penggerek hama tebu ini.  Penyakit Pokkah Bung Tanda-tanda serangan; Stadia I Pada pangkal daun yang baru membuka terlihat gejala keriput. Pada Stadia II . Pada ujung batang yang masih muda terdapat garis-garis merah kecoklatan dan dapat meluas, akibatnya pertumbuhan batang terhambat dan bengkok. Pada stadia III Kerusakan pada titik tumbuh dan terjadinya pembusukan, seterusnya tanaman akan mati. Pemberantasan. Menanam jenis tebu yang tahan terhadap serangan hama penyakit tersebut.  Penyakit Blendok. Tnada-tanda serangan, kalau batang yang sakit dibelah akan terlihat adanya blendok atau gum berwarna kuning atau coklat tua Pemberantasannya. o Tanaman yang sakit harus dibongkar o Parang pemotong bibit atau stek harus didesinfeksi dengan Lysol 5-15 % o Untuk penanaman bibit atau stek sebelumnya harus dimasukkan dalam air panas 52,5 derajat celcius selama 50 menit. PANEN Tanaman tebu sudah dapat dipanen pada umur 11- 14 bulan, pada saat tanaman tebu sudah berbunga, pucuk tanaman dipangkas dan dapat digunakan untuk makanan ternak. Tanah guludan disamping tanaman tebu dicangkul sedalam 20 cm, sehingga pangkal tanaman tebu nampak jelas. Dengan parang, pangkal tanaman tebu dipotong serendah rendahnya. Batang-batang tebu kemudian diikat tiap ikatan kurang lebih 30 batang dan selanjutnya tebu tersebut dibawa ke pabrik gula untuk digiling. Batang tebu yang telah ditebang jangan terlalu lama terkena sinar matahri karena dapat menurunkan renik dan cara budidaya tamana tebu semoga dapat bermanfaat bagi petani yang memerlukannya (mnr)

0 comments:

Post a Comment