2013-02-22

TEKNIK PENGENDALIAN HAMA TERPADU KUMBANG NYIUR

Kumbang nyiur atau wangwung adalah merupakan hama yang ada sepanjang tahun, gejala serangannya adala bahwa Bekas serangan hama kumbang nyiur pada tanaman kelapa dapat dilihat dari adanya daun-daun yang terpotong-potong berbentuk segitiga atau berbentuk kipas. Bagian yang terserang adalah pucuk pohon atau pangkal daun muda, yaitu bagian tanaman yang banyak mengandung zat atau cairan bergizi dan apabila tanaman kelapa terserang pada titik tumbuhnya tanaman bias mengalami kematian. Selama hidupnya kumbang nyiur mengalami empat fase yaitu : - Telur kurang lebih 12 hari - Larva 8-16 minggu - Pupa atau kepompong 2-4 minggu - Imago atau dewasa 6-10 minggu. Umumnya setelah berumur 28 hari, kumbang nyiur baru bisa terbang untuk mencari makanan, sehingga siklus hidup kumbang nyiur dari telur hingga dewasa memerlukan waktu selama 4-6 bulan. Cara Pengendalian Hama terpadu Hama wangwung. Pengendalian hama terpadu tanaman kelapa adalah upaya pengendalian yang dilaksanakan dengan mengutamakan prinsip-prinsip yang berwawasan lingkungan, sehingga diperoleh kesimbangan antara hama dan musuh alami. Dengan cara ini kelestarian lingkungan baik biotik maupun abiotik dapat terpelihara dengan baik dan produksi kelapa pun diharapkan dapat meningkat. Kegiatan Utama Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Kelapa. Pelaksanaan pengendalian Hama Terpadu tanaman kelapa adalah merupakan kombinasi dari pengendalian hama yang sudah berjalan selama ini, hanya penekanannya yaitu bahwa pengendalian hama terpadu harus menyangkut beberapa aspek antara lain : 1. Berwawasan lingkungan 2. Menjaga keseimbangan antara hama dan musuh alami. 3. Penggunaan pestisida merupakan alteranif terakhir. Jadi pelaksanaan pengendalian hama terpadu pada prinsipnya mengutamakan pencegahan dan pengamatan dini sebelum terjadi adanya serangan hama. Kegiatan Utama Pengendalian hama terpadu. 1. Membersihkan Mahkota daun. Membersihkan mahkota daun merupakan kegiatan pokok, pada kegiatan ini seluruh kotoran yang berupa sisa seludang, bekas guguran bunga maupun ijuk yang ada harus dibersihkan, sehingga mahkota daun menjadi bersih yang dapat mencegah antara lain : > Bebas hama tupai, tikus atau hama lainnya. > Bebas dari penyakit rontok buah dan penyakit busuk pucuk, karena kelembaban mahkota daun dapat terkendali. 2. Sanitasi Lingkungan. Rumput-rumput yang tumbuh disekitar pohon atau kebun harus dibersihkan, begitu pula sissa-sisa penggilingan tebu, tumpukan jerami, tumpukan pupuk kandang harus juga dibersihkan, Karena tempat inilah yang banyak digunakan sebagai sarang bagi kumbang nyiur untuk meletakkan telurnya dan berkembang biak disana hingga dewasa. 3. Pengendalian secara Hayati atau Biologis. Pengendalian secara hayati atau biologis yaitu pengendalian hama dengan menggunakan mahluk hidup, baik berupa predator maupun parasit. Contoh pengendalian dengan predator misalnya dengan menggunakan burung hantu yang dapat memakan hama tikus maupun tupai yang sering merusak tanaman kelapa. 4. Pemeliharaan tanaman Hal ini untuk mendapatkan tanaman yang sehat dan kuat, yaitu dengan perawatan secara rutin dan intensif, diadakan pemupukan berimbang serta harus memperhatikan prinsip lima tepat dalam pemupukan yaitu; Tepat jenis, Tepat Dosis, Tepat waktu, Tepat cara dan tepat tempat. 5. Pengendalian secara kimiawi Pengendalian secara kimiawi adalah merupakan alternative terakhir atau pamungkas hal ini dilakukan apabila pengendalian dengan cara lain sudah diupayakan, akan tetapi belum berhasil, maka pengendalian secara kimiawi inilah baru diterapkan, inipun harus dilakukan dengan penuh pertimbangan. Adapun dalam pengendalian secara kimiawi jenis pestisida yang dipergunakan ada tiga jenis yaitu ; a. Pestisida berbentuk Cairan ( EC ) b. Pestisida yang berbentuk butiran ( G ) c. Pestisida Berbentuk Puder ( SP ) Contoh pengendalian hama tanaman kelapa dengan pestisida untuk hama yang sifatnya ekplosif misalnya hama Artona Xatoksanta yaitu dengan jalan menyuntikkan pestisida sistemik kedalam batang tanaman kelapa dengan konsentrasi 100 %. caranya batang pohon kelapa dibor terlebih dahulu sedalam 10-15 cm dengan kemiringan tertentudan kemudian masukkan larutan insektisida tersebut sebanyak 10 cc/ pohon. kemudian lubang tersebut ditutup dengan lilin atau kayu. Dalam waktu sekitar 24 Pukul insektisida tersebut sudah menyebar keseluruh jaringan tanaman. Selanjutnya insektisida tersebut akan aktif sampai dengan waktu satu bulan kedepan. Adapun untuk pestisida yang berbentuk Granuler atau butiran caranya diberikan pada mahkota daun mulai dari daun yang teratas sampai dengan tujuh pelepah daun dibawahnya. Dengan dosis 5-10 gram/ pohon. Perlakuan ini untuk pengendalian hama kumbang nyiur atau wangwung Demikian teknik dan cara pengendalian hama terpadu kumbang nyiur semoga bermanfaat bagi yang memerlukan.(m.syah)

0 comments:

Post a Comment