Melon (Cucumis
melo) berAsal dari spesies tanaman
merambat dari family Cucurbetaceae.
Tanaman ini buka asli Indonesia
melainkan datang dari berbagai
negeri seperti Taiwan, Amerika, Eropa,
China dan juga Jepang. Sekitar tahun tujuh puluhan. Di Indonesia
perkembangan pertama kalinya di wilayah
Jawa Barat yaitu disekitar daerah Bogor.
Sedangkan perkembangannya sekarang sudah
sampai Jawa Tengah, Jawa Timur dan bahkan sekarang sudah meluas
keseluruh penjuru wilayah negeri kita Indonesia.
Dibanding semangka atau blewah tanaman melon lebih
dekat kepada tanaman blewah. Melon merupakan buah-buahan yang rasanya manis,
legit, aromanya harum. Tetapi ukuran buahnya dibanding blewah, buah melon
rata-rata lebih kecil akan tetapi lebih sempurna bulatnya dibanding dengan blewah. Sedangkan
daging buah melon lebih halus, lebih
renyah. Banyak ragam jenis melon seperti
Sky Rocket dari Taiwan yang akhir-akhir
ini paling laris di pasaran, Karena
rasanya lebih manis, legit dan aroma buahnya lebih harum dan lebih segar
dibandingkan dengan melon lainnya. Ada juga melon yang berasal dari Amerika serat dari permukaan kulit buahnya
yang lebih kecil dan lebih halus dibanding dengan jenis Sky
Rocket. Sementara itu melon dari Denmark ada yang dikenal dengan Jenis Hales
Best dan Honey Dew, Hales best daging buahnya berwarna merah. sedang Honey Dew
warnanya kehijauan dan berkulit mulus. Buah melon selain dikonsumsi dalam
bentuk keadaan segar, juga dapat dimanfaatkan sebagai sirup, bahan campuran selai, campuran
jus susu dan lainnya.
Tanaman melon menghendaki sinar matahari penuh dan
hari yang panjang ternyata cukup
luwes terhadap iklim suatu daerah, sebab
walaupun ditanam di daerah yang tidak memenuhi persyaratan yang diminta masih mau berbuah.
Namun untuk bertanam melon tidak hanya menemukan tempat yang subur, pH netral, akan tetapi harus tahu tempat itu bekas ditanami apa. Karena kita tidak ingin
tanamannya terkena musibah
serangan hama dan penyakit, yang ditinggalkan oleh tanaman sebelumnya. Karena
tanaman melon tergolong tanaman manja
dan gampang sakit sakitan. kalau sudah
terserang hama dan penyakit yang ringan
sekalipun, sudah bukan main sulit untuk dikendalikannya. Hal inI yang sering
menyebabkan produksi menurun secara
drastis.
Penggunaan
Mulsa Plastik HItam perak
Alternatif masukan teknologi yang mampu mengatasi hama
penyakit yaitu dengan menutupkan mulsa plastik
hiutam perak pada lahan bedengan.
Teknologi mulsa plastic telah banyak diterapkan
oleh petani melon. plastic tersebut bagian permukaanya
berwarna perak metalik dan bagian
bawahnya berwarna hitam. penggunaanya
dengan menutupkan pada bedengan. Adapun
manfaat penggunaan mulsa plastic ini antara lain:
1.
Penggunaan pupuk
lebih efektif dan efisien.
2.
Menjaga suhu
udara dan kelembaban udara
3.
Mencegah
penguapan air yang terlalu cepat
4.
Menekan terhadap
serangan hama dan penyakit tanaman
5.
Mencegah
kelongsoran guludan akibat air hujan
6.
Mencegah
pertumbuhan guilma.
Cara
penanaman.
Pesemaian dibuat sekitar 15 hari sebelum masa tanam. Bedengan
pesemaian setiap 10 m2 membutuhkan pupuk
organic 30 Kg, TSP 1 Kg, Furadan secukupnya. Kebutuha benih setiap hektarnya
+ 150 gram. Sebelumnya benih direndam
dengan air selama satu jam, kemudian direndam lagi dengan larutan fungisida kurang lebih satu jam.
Setelah perendaman benih diangkat dan
diletakkan diatas handuk basah yang bersih kemudian ditaruh diruang
gelap yang agak tertutup untuk memperoleh suhu ruangan Kurang lenih 25 Derajat Celcius.
Suhu ini
merupakan suhu yang sangat baik untuk pertumbuhan kecambah melon. Bila benih sudah berkecambah kurang lebih 2 mm dipindah ke kantong plastic (polybag) yang
sudah diisi campuran tanah, pasir dan
pupuk kandang dengan perbandingan 1;1;1 . Apabila kecambah telah tumbuh menjadi
tanaman muda yang sudah berdaun 3-4 helai, barulah dipindahkan kelapangan.
Bedengan tanaman dibuat dengan ukuran
lebar 300 cm panjang disesuikan dengan situasi dan kondisi setempat. Jarak
antara bedengan 40 cm.
Pupuk dasar
terdiri dari pupuk kandang, 9-10 ton, Za
250 Kg, KCl 100 Kg, TSP 150 Kg per hektar. dicampur pada bedengan sampai merata. Dan tambahkan furadan 10 Kg.
Selanjutnya bedengan ditutup dengan mulsa plastic, bagian samping ditutup tanah
agar plastic melekat ketanah dengan erat sehingga tidak bergeser. Jarak tanam
60 x 300 cm kemudian dibuat lubang tanam
diameternya 10-12,5 cm. selanjutnya dengan menggunakan kaleng yang bagian bibir atasnya digunting seperti
gergaji. Kaleng ditekan kebawah dan
bagian gergaji terletak dibawah sehingga plastik tergores dan berlubang untuk
tempat tanaman melon nantinya.
Saat tanam yang baik
yaitu pada bulan mei atau Juni,
setiap lubang ditanami satu bibit, dan
penyulaman dilakukan segera setelah
ada bibit yang mati. kurang lebih
setelah 7-10 hari penyulaman perlu dilakukan.
Pengairan
Pengairan dilakukan dengan mengairi selokan-selokan diantara bedengan bedengan. Dalam masa
pertumbuhan pengairan dilakukan setiap dua minggu sekali. Pengairan dilakukan
bila perlu saja. Sesudah terlihat
bunganya penyiraman dikurangi kira-kira
selama 2 minggu saja. Hal Ini
disebabkan kalau kebanyakan air, buahnya
gampang pecah, Begitu sudah mendekati pemetikan, saat usia tanaman sekitar 55
sampai dengan 65 hari atau satu hari
sebelum panen siraman betul-betul harus dihentikan, hal ini agar saat pengambilan buah tanah tidak
terlampau becekr dan buah terasa manis
serta tahan lama.
Pupuk susulan pertama diberikan lebih
kurang umur 15 hari setelah tanam
dengan dosis 25 Kg Za, 25 Kg Urea, 100
kg TSP. Pupuk susulan kedua sekitar 4-5 minggu setelah tanam dengan dosis 50 kg Urea, 50 kg Za, dan 50 Kg KCl per
hektar yang dibenamkan disekitar tanaman dengan jarak minimal 15-20 cm dari
tanaman.
Pemangkasan
Dalam bertanam melon perlu adanya pemangkasan.
Pemangkasan dilakuakn kalau udara cerah
dan kering, sehingga bekas luka tak diserang oleh jamur. Pemangkasan
dilakukan ketika tanaman sudah
mengeluarkan 7-8 helai daun, yang dipangkas paling awal adalah cabang
sekunder yang dekat tanah, caranya dengan menyisakan dua helai daun dan selanjutnya
cabang cabang sekunder yang tumbuh
kemudian dipangkas dengan menyisakan dua helai daun juga. Kalau batang utama
sudah mencapai 20 - 25 mata ruas,
baru dilakukan pangkasan pucuknya.
Untuk
memperoleh hasil yang lebih baik
kita bisa melakukan penyerbukan sendiri yang caranya sebagai berikut:
Setelah bunga betina mekar, serbuk sari dari bunga
jantan diambil dengan kuas kecil yang halus, Kemudian oleskan pada putik bunga betina
secara merata dan dilakukan secara pelan-pelan dan hati-hati. Penyerbukan
dilakukan pada pagi hari dan paling lambat jam delapan pagi harus sudah selesai dalam menangani perlakuan
penyerbukan. Penyerbukan ini dilakukan
dengan tujuan untuk
memperoleh hasil yang maksimal.
Pengendalian
hama Penyakit.
Hama yang penting yang menyerang tanaman melon antara lain. Aphis, Tungau
merah, lalat buah, Ulat daun, kumbang
daun, caranya yaitu diberantas dengan
Insektisida Lannate Dibrom 8 E,
Bayrusil 25 EC, Malathion Kelihan. Sedangkan penyakit layu, busuk akar, karat
dapat disemprot dengan menggunakan Benlate, Menzate dan lainya.
Setelah tanaman melon sudah berumur 55-65 hari maka tanaman sudah mulai dapat
dipanen, yaitu kalau sudah ada tanda-tanda retak pada tangkai buah, garis
pemisah antara tangkai dengan buahnya tampak begitu jelas, aroma
buah sudah menusuk , urat nampak lebih
tegas, kalau kulit buah berurat dan jika buahnya ditepuk dengan jari tangan
akan berbunyi keras.
Demikian teknik dan cara budidaya tanaman melon dengan
menggunakan mulsa plastik perak hitam semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukannya. (m,Syah)
0 comments:
Post a Comment