Kangkung adalah jenis
sayuran yang dapat dibudidayakan dilahan sawah maupun dilahan kering, mengingat
Kabupaten Rembang sebagian besar lahan kering
maka akan cocok apabila dibudidayakan kangkung darat.
Kangkung dapat dikonsumsi
baik sebagai lalapan maupun sayuran yang dimasak, baik sebagai sayur kuah
maupun sayur oseng dan banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat di
Indonesia, karena banyak mengandung gizi yang baik untuk kesehatan tubuh serta
mengandung serat yang baik untuk membantu proses pencernaan.
Sayuran kangkung banyak
dibutuhkan orang untuk sayuran serta laku untuk dijual sehingga dapat menambah
pendapatan keluarga, untuk itu bagaimana teknik dan cara budidayanya.
1.
Permasalahan.
a. Kangkung banyak dibutuhkan orang untuk keperluan konsumsi di
Kabupaten Remabng, mengingat Rembang daerah kering sebaiknya dibudidayakan
kanggung darat..
b. Kangkung memiliki nilai tambah atau nilai ekonomi apabila dibudidayakan dengan benar dan dijual
dipasar.
c. Bagiamana teknik dan cara Budidaya kangkung darat mengingat
daerah Rembang umumnya lahannya kering.
2.
Pemecahan masalah.
Budidaya Tanaman Kangkung Darat
Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam di dataran
rendah dan dataran tinggi. Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun,
termasuk kedalam famili Convolvulaceae.
Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putihan merupakan sumber vitamin
pro vitamin A. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
1.
Kangkung
darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan, dan
2.
Kangkung
air, hidup ditempat yang berair dan basah.
Benih Kangkung
Kangkung
darat dapat diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar diperlukan benih
sekitar 10 kg. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra atau varietas
lokal yang memiliki daya adaptasi lebih baik dibanding varietas lain.
Persiapan Lahan
Lahan
terlebih dahulu dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat
bedengan membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan
sebaiknya 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan, untuk
mempermudah pemeliharaan sebaiknya panjang bedengan tidak lebih 15 m. Jarak
antar bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan
kapur kalsit atau dolomit untuk menaikkan derajat keasaman tanah dosis 1,5
t/ha, pengapuran dilakukan sebelum penanaman, yaitu 2-4 minggu sebelum tanam.
Pemupukan Kangkung
Pupuk
organik (sebaiknya kotoran ayam yang telah difermentasi) diberikan tiga hari
sebelum tanam dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik
berupa Urea 15 gr/m2 pada umur 10 hari setelah tanam. Agar pemberian pupuk
lebih merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara
larikan disamping barisan tanaman, jika perlu
tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 1 dan 2 minggu setelah tanam.
tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 1 dan 2 minggu setelah tanam.
Penanaman Kangkung
Biji
kangkung darat ditanam di bedengan yang telah dipersiapkan. Buat lubang tanam
dengan jarak 20 x 20 cm, tiap lubang tanamkan 2 – 5 biji kangkung. Sistem
penanaman dilakukan secara zigzag atau system garitan (baris).
Pemeliharaan Kangkung
Pemeliharaan
yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan air, bila tidak turun hujan harus
dilakukan penyiraman. Hal lain adalah pengendalian gulma waktu tanaman masih
muda dan menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
(OPT) pada Kangkung
Hama yang
menyerang tanaman kangkung antara lain ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu
daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphis gossypii. Sedangkan penyakit antara lain
penyakit karat putih yang disebabkan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk
pengendalian, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida
biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan
pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis,
volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
Panen dan Pasca Panen Kangkung
Panen dilakukan setelah berumur + 25 hari
setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman sampai akarnya atau memotong pada
bagian pangkal tanaman sekitar 2 cm di atas permukaan tanah. Pasca panen
terutama diarahkan untuk menjaga kesegaran kangkung, yaitu dengan cara
menempatkan kangkung yang baru dipanen di tempat yang teduh atau merendamkan
bagian akar dalam air dan pengiriman produk ketempat tujuan secepatnya.
Demikian sekilas Informasi Teknik dan Cara Budidaya Tanaman Kangkung
Darat semoga dapat bermanfaat bagi para petani atau masyarakat yang ingin mencobanya. ( M. Syah)
0 comments:
Post a Comment