Tanaman
Lada (Peper negrum L) berasal dari
daerah India, di Indonesia jenis tanaman in sudah tidak asing lagi, hampir
diseluruh kepulauan nusantara terdapat tanaman ini. Beberapa manfaat yang dapat
diambil dari tanaman lada ini banyak sekali, sebagaian besar penduduk di
Indonesia sampai sekarang masih
mempergunakan lada ini sebagai bumbu masakan, untuk keperluan bahan obat-obatan
maupun bahan kosmetika.
Syarat
tumbuh tanaman ini menghendaki tanah yang subur, gembur, draenase dan aerase
baik, curah hujan yang sesuai untuk jenis tanaman ini antara 2000-2500 mm tiap
tahun. Pada ketinggian tanah 600 meter dari permukaan laut (DPL) tanaman ini
masih dapat berkembang dengan baik.
Perkembang
biakan tanaman lada ini dapat dilakukan dengan menggunakan biji maupun stek, tetapi yang lazim dilakukan
adalah dengan menggunakan stek, karena dengan cara ini tanaman akan cerpat
berbuah diperoleh tanaman yang seragam, adapun
yang paling utama adalah diperoleh sifat keturunan dari induknya yang
masih dalam keadaan utuh.
Pembuatan
stek lada dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan stek panjang dan stek
pendek. Stek panjang yaitu dengan menggunakan tujuh ruas, sedangkan untuk stek
pendek cukup dengan satu ruas saja. Keuntungan pemakaian stek satu ruas ini
adalah bahwa kebutuhan bahan yang digunakan untuk tanaman relative lebih
sedikit, dibandingkan dengan menggunakan stek panjang, dengan kata lain
menghemat bahan tanaman untuk stek.
Resiko
kematian pada stek satu ruas ini apabila ditanaman lebih kecil, karena bibit
asal stek satu ruas umumnya sudah siap untuk dipindahlkan, akan tetapi
pemakaian stek satu ruas inipun ada pula kelemahannya yaitu pembuatan steknya
harus disemaikan terlebih dahulu dan
baru bisa ditanaman setelah stek berumur 4-5 bulan di pesemaian. Pada umur ini
keadaan tanaman telah bertdaun sebanyak 4-5 helai dan tingginya telah mencapai
30-40 cm.
PEMILIHAN
BAHAN TANAMAN UNTUK STEK
Stek
diambil dari bahan tanaman yang berasal dari batang atau sulur, pengambilan
sulur/cabang yang benar akan diperoleh hasil yang baik. Sulur tanaman lada
dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu:
a. Sulur panjat. Sulur
panjat ini ditandai dengan adanya akar lekat yang ada pada ruas-ruasnya, ini
merupakan ciri khusus dari pada sulur panjat. Akar lekat ini berfunbgsi untuk
memanjat pada lanjarannya. Ciri lain pada sulur panjat ini adalah mempunyai
tingkat pertumbuhan yang cepat.
b. Sulur buah
Pertumbuhan
sulur buah ini mendatar, sulur ini tidak mempunyai akar lekat pada
ruas-ruasnya, sulur ini kan memproduksi
buah.
c.
Sulur
gantung.
Sulur
gantung merupakan cabang yang tumbuh menggelantung kearah bawah, sulur ini
tidak baik untuk menghasilkan buah maupun untuk stek. Apabila sulur ini
dibiarkan akan tumbuh terus dan apabila tanpa dipangkas akan mengganggu
pertumbuhan sulur buah.
d.
Sulur
tanah
Cabang
yang tumbuh dari batang menjalar
dipermukaan tanah disebut sulur tanah, sulur ini serbaiknya dipangkas saja,
karena tidak dapat memberikan hasil yang baik.
Dari
keempat sulur tersebut yang paling baik untuk digunakan sebagai bahan stek
adalah sulur panjat, sebab disamping cepat pertumbuhannya, sulur ini adalah
tumbuh memanjat pada tajarnya. Walaupun sulur buah dapat dipergunakan untuk
bahan stek, akan tetapi sulur ini pertumbuhannya lebih lambat dan lebih awal
mengeluarkan bunga, kendati keadaan batangnya belum mampu atau belum siap untuk
berproduksi. Biasanya jumlah produksi yang dihasilkan oleh sulur panjat ini
lebih tinggi dari pada sulur jenis lainnya.
MENENTUKAN
BAHAN STEK.
Bahan
stek diperoleh dari kebun induk yang terawat baik, bebas dari hama dan
penyakit, berasal dari tanaman yang telah berumur 3-4 tahun, dapat juga diambil
dari kebun khusus perbanyakan.
Sebaiknya
stek diperoleh dari induk yang jelas varietasnya, apabila tidak bisa memperoleh
varietas unggul, dapat mempergunakan variertas yang sudah beradaptasi dengan
daerah setempat. Sulur dalam keadaan sehat, subur dan sudah setengah mengkayu
(berkayu), memilki mata tidur pada ketiak daun.
CARA
PEMBUATAN PESEMAIAN STEK SATU RUAS.
Pembuatan
stek satu ruas bisa dilakukan pada bedengan maupun polybag. Apabila menggunakan
polybag, tanah agar dicampur dengan pupuk kandang. Perbandingan 1/3 bagian
tanah, 1/3 bagian pupuk kandang dan 1/3 bagian pasir. Tujuan dari pada pemberian pasir dimaksud agar
supaya media tanam menjadi ringan, sehingga akar tanaman mudah menembus tanah
dan tumbuh subur.
Pesemaian
pada bedengan, ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan stek yang kita perlukan.
Jumlah pemberian pupuk kandang pada bedengan sebanyak 1-2 kg setiap meter
persegi, adapun fungsi pupuk kandang ini adalah untuk memperbaiki struktur
tanah sehingga tanah menjadi remah.
Setelah
bedengan atau polybag siap ditanami, bibit berupa bahan tanaman untuk stek
dipatong sepanjang 1 (satu ) ruas, pemotongan kurang lebih 1 cm diatas ruas.
Stek ini mempunyai 1 helai daun dan diupayakan agar setiap stek mempunyai 1
helai daun, hal ini untuk membantu proses photo synthesis.
Kedalaman
penanaman stek sepanjang ruas stek tersebut, sehingga stek masih kelihatan 1 cm
diatas ruas dari permukaan tanah. Sebelum ditanam stek tersebut sebaiknya
dicelupkan terlebih dahulu kedalam larutan ZPT (zat perangsang tumbuh) dengan
konsentrasi 10 %, apabila menggunakan Rotone f agar dibuat pasta terlebih
dahulu.
Pada
waktu penanaman tanah harus dalam keadaan basah, sebab untuk memudahkan
penanaman stek. Adapun penanaman dengan
bedengan jarak tanaman yang digunakan 5-10 cm, sedangkan penanaman dengan
menggunakan polybag dapat diatur sesuai dengan situasi dan kondisiatau
keinginan kita.
Intensitas
sinar matahari dalam bedengan diusahakan 50 %, sedangkan bila menggunakan
polybag, stek lada sebaiknya disungkup dengan plastik yang tembus pandang
(transparan), umunya lama penyungkupan berkisar antara 2-3 minggu hal ini untuk
merangsang pertumbuhan tunas.
PEMELIHARAAN
PESEMAIAN STEK
Untuk
menjaga kelembaban dan memenuhi kebutuhan air, maka pesemaian perlu dilakukan
penyiraman. Pada tanah yang normal penyiraman dilakukan 1 kali sehari,
sedangkan untuk tanah yang porositasnya tinggi dapat disiram dua kali dalam
sehari atau disesuaikan situasi dan kondisi.
Pemeliharaan
selanjunnya yaitu menyiangi gulma atau rumput-rumputan yang tumbuh disela-sela
stek. Selanjtnya pemindahan stek kelapangan atau ke kebun permanen dilakukan
setelah stek berumur 4-5 bulan, dimana stek telah berdaun kira-kira 4-5 helai
dan tingginya telah mencapai 30 -40 cm
Demikian teknik perbanyakan tanaman lada
dengan menggunakan stek satu ruas semoga dapat bermanfaat bagi yang
membutuhkannya. (m.syah)
0 comments:
Post a Comment