Guna mendukung keberhasilan
program penganeka ragaman pangan pemerintah kini telah menempuh berbagai macam
cara agar lebih memantapkan ketahan pangan,
sehingga petani atau masyarakat tidak
tertumpu hanya pada komoditas beras dan terigu saja. Petani bisa mengembangkan
komoditas lain seperti umbi-umbian, jagung, sagu, dan lainnya, sehingga
komoditas tersebut dapat memenuhi kebutuhan akan gizi yang sangat diperlukan
bagi tubuh khususnya karbohidrat, lemak, protein, vitamin serta serat
yang nberfungsi sebagai bahan untuk mempermudah proses pencernaan makanan.
Dalam budidaya tanaman dapat dilakukan
dengan sistem vertikultur. Vertikultur Adalah sistem budidaya tanaman secara
bertingkat, dengan cara penanaman bertingkat ini ternyata dapat memanfaatkan
lahan pertanian yang sempit atau terbatas menjadi lebih luas
beberapak kali lipat .
Komposisi media yang
digunakan sebaiknya adalah lapisan topsoil, pasir halus, pupuk kandang, kompos
dan kapur pertanian. Pelaksanaan penanaman vertikultur dapat dilakukan pada
suatu tempat tertentu baik berupa polibag, pot, tas plastic, gerabah tanah,
keramik atau paralon , kaleng bekas serta batang bambu.
Bahwa dengan penanaman
sisitem vertikultur disamping menghemat lahan pertanian ternyata dapat juga
menghemat kebutuhan air, karena air merupakan factor pembatas bagi tanaman
untuk daerah tertentu.
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN
Bahwa selama siklus hidup
tanaman, mulai dari perkecambahan sampai dengan panen akan selalu memerlukan
air, dan nampaknya tidak satupun proses
kehidupan tanaman yang dapat bebas tanpa adanya air. Besarnya kebutuhan air
setiap fase pertumbuhan selama siklus hidupnya tidak sama, hal ini berhubungan
langsung dengan proses fisiologis, marfologis dan kombinasi dari kedua factor
tersebut dengan factor lingkungan.
Adapun fungsi air bagi
tanaman adalah sebagai berikut:
·
Merupakan unsur penting dari protoplasma,
terutama pada jaringan meristematik
·
Sebagai pelarut dalam proses fotositesis dan
proses hidrolitik, seperti perubahan pati menjadi gula
·
Bagian yang
esensial dalam menstabilkan turgol sel tanaman.
·
Pengatur suhu bagi tanaman, karena air
mempunyai kemampuan menyerap panas yang baik.
·
Transport bagi garam-garam , gas dan
material lainnya dalam tubuh tanaman.
Kebutuhan
air pada tanaman dapat dipenuhi melaui
tanah dengan jalan penyerapan oleh akar.
Besarnya air yang diserap oleh akar
tanaman sangat tergantung pada kadar air tanah dan kondisi
lingkungan diatas tanah. Kisaran kadar
air tanah yang tersedia secara optimum berada antara kapasitas lapang (field
capacity) dan titik layu permanen (permanen waiting point) kondisi ini berada
antara 50 % sampai 70% air tersedia.
Ketersediaan
air dalam tanah ditentukan oleh kemampuan partikel tanah memegang air, dan
kemampouan akar untuk menyerapnya. Besarnya kemapuan partikel tanah memegang
air ditentukan oleh jumlah air dalam tanah . Jumlah air dapat diserap oleh akar
pada lapisan tanah dari peringkat pertama, kedua, ketiga dan ke empat berturut turut adalah 40%, 30 %, 20 % dan 10
% . Defisit dapat langsung mempengaruhi peretumbuhan vegetative tanaman.
Kisaran defisist air ini tergantung umur tanaman, kondisi lingkungan terutama
ditentukan oleh tegangan turgor.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN AIR OLEH AKAR TANAMAN
Penyerapan
air aleh akar tanaman sangat dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan dan
marfologi akar tanaman. Faktor-faktor yang penting yang mempengaruhi penyerapan air oleh akar tanaman adalah ;
·
Ketersediaan air tanah
·
Temperatur tanah
·
Sirkulasi udara tanah
·
Konsentrasi larutan dalam tanah
·
Sistem perakaran tanaman
Adapun
untuk mengatasi permasalahan air yang sangat dibutuhkan oleh tanaman, sehingga
air dapat tersedia dengan cukup pada waktu musim kemarau dengan penggunaan
air seefisien mungkin, maka model penanaman dengan cara vertikultur menggunakan
bambu, pot plastic, kaleng bekas adalah merupakan bahan yang mudah didapat dan
mudah digunakan untuk menampung air, sehingga ketersediaan air tanah dapat
tercukupi dan kondisi tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Apabila
kebutuhan air tanah tercukupi berarti berada pada kondisi ketersediaan air yang optimum bagi tanaman.
Dengan menggunakan air yang efisien akan tetapi selalu tersedia pada tanaman, maka
tanaman akan dapat menstabilkan temperatur air tanah dan kebutuhan air pada
tanaman sehingga dapat seimbang.
Adapun
alat dan bahan yang digunakan untuk
membuat system vertikultur tanaman adalah
Bambu, bejana/ pot/ kaleng, Gergaji, tang,linggis, palu, paku , kawat/tali
Cara membuat.
Ø
Ambil batang bambu dan potonglah dengan gergaji
sepanjang + 2 meter, Bagian bawah dipotong dibawah batas ruas dan bagian
diatas juga dipotong dibawah ruas jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan
Ø
Bambu-bambu yang telah dipotong diatas nantinya digunakan sebagai tiang. bambu tersebut dibuat lubang dikanan dan kiri
sepanjang 1/3 ruas bambu. yang nantinya dipakai untuk tempat tumbuh tanaman,
dan yang 2/3 bagian dari ruas bambu digunakan untuk menampung media tanam.
Ø
Buatlah rak-rak tanam sebanyak 3-4 rak dengan
belahan bamboo atau kayu yang nantinya sebagai tempat pot-pot tanaman, rak-rak
tersebut dipaku dan diikat erat dengan kawat sehingga kuat dan kokoh
Ø
Sediakan pot-pot bisa dari pot plastic atau
kaleng bekas atau bahan lainnya.
Ø
Isilah pot-pot tersebut dan bambu yang telah
dilubangi dengan media tanam yang terdiri dari tanah, pupuk kandang dan pasir halus dengan perbandingan 1;1;1;
Ø
Setelah itu tanamilah dengan tanaman yang kita inginkan misalnya tanaman
sawi, kangkung darat, tomat, cabe, terong
dan lainnya
Ø
Siramlah tanaman setiap hari untuk menjaga
kelebaban,kesehatan dan kesuburan tanaman serta untuk menghindari kekeringan
Ø
Tempatlah tanaman system vertikultur ini pada
tempat atau areal yang terkena sinar matahari langsung, karena sinar matahari sangat
membantu terhadap perkembangan dan petumbuhan tanaman pada proses foto
sintesis.
Ø
Rawatlah tanaman sebaik-baiknya dengan cara
dipupuk, disiram dan dikendalikan hama penyakitnya abila terdapat adanya tanda-tanda
atau gejala serangan hama penyakit.
Ø
Karena tanaman vertikultur umumnya di letakan
di sekeliling rumah atau di pekarangan, maka untuk mencegah adanya gangguan
hewan yang bisa merusak, sebaiknya tanaman
perlu dipagar sehingga tanaman
lebih aman.
Demikian teknik budidaya
tanaman dengan sistem Vertikultur semoga dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya. (M.Syah)
0 comments:
Post a Comment