Telur merupakan komodidas hasil peternakan
yang multiguna, banyak digunakan dalam berbagai keperluan diantaranya sebagai
konsumsi atau lauk pauk, sebagai bahan industri pembuatan roti dan kue, sebagai
bahan industri kosmetika atau alat kecantikan, sebagai bahan untuk perekat kaca.
Adapun yang terpenting dari itu semua adalah sebagai penerus keturunan atau
perkembang biakan lebih lanjut.
Pada dasarnya sebuah telur yang telah dibuahi
terdiri atas sel yang hidup yang dikelilingi oleh kuning telur sebagai cadangan
makanan, selanjutnya kedua komponen tadi dikelilingi oleh putih telur yang
mempunyai kandungan air yang relative tinggi dan selanjutnya kesemuanya itu
dibungkus oleh kulit telur atau cangkang.
Telur banyak sekali jenisnya diantaranya
telur ayam, telur itik, telur puyuh, telur penyu, telur kura- kura, telur buaya
dan banyak lagi jenisnya.
Pada umumnya telur terdiri dari tiga bagian
pokok yaitu pertama, bagian kulit atau cangkang sebanyak : 11 %, kedua, bagian
putih telur sebanyak : 57 % dan ketiga, bagian kuning telur sebanyak 32 %.
Telur merupakan bahan makanan yang memiliki
kandungan gizi yang tinggi yaitu mengandung zat-zat makanan yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti asam amino yang kompleks dan seimbang,
vitamin serta mempunyai daya cerna yang tinggi. Komposisi kimia telur terdiri
dari berbagai macam komponen diantaranya ; Air sebanyak : 74 %, Protein : 12,8 %, Lemak:
11,5 % serta komponen lainnya sebesar : 1,7 % .
Warna kuning pada telur sebenarnya bukan
disebabkan oleh adanya karoten atau pro vitamin A, akan tetapi oleh adanya
Xanthophil dan BethaLutein.
Cara sortasi dan pengawetan telur.
Sortasi adalah suatu cara atau langkah
langkah yang dilakukan agar diperoleh suatu hasil yang baik sesuai dengan
keinginan kita. Sedangkan pengawetan telur
pada dasarnya adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya penguapan, mencegah hilangnya CO2 ( Karbon dioksida ) dalam telur,
mencegah kerja enzim didalam telur serta mencegah masuknya mikro organisme dari
luar telur melalui kulit telur.
Dengan adanya
perlakukan tersebut diharapkan mutu telur dapat dipertahankan dalam waktu yang
relative lama dengan kualitas yang tetap baik.
Cara mensortIr telur
Agar kita dapat memperoleh telur yang berkualitas baik, maka perlu adanya sortasi
atau pemilihan telur dengan cermat caranya sebagi berikut :
1.
Dengan cara diamati langsung, yaitu
telur dikocok, apabila berbunyi dan koclak bertanda telur sudah rusak.
2.
Dengan Candling, caranya dengan jalan
meneropong atau menerawang dengan sinar, bila telur masih baik kelihatan terang
sebaliknya bila gelap bertanda telur jelek
atau sudah rusak.
3.
Dengan cara perendaman dengan air
bersih, apabila telur tenggelam bertanda telur masih baik , sebaliknya apabila
telur terapung berarti telur sudah rusak.
Cara Pengawetan telur
Cara pengawetan telur banyak sekali ragamnya diantaranya:
1.
Dengan cara pencelupan kedalam minyak kelapa,
caranya pertama minyak dipanaskan dahulu sampai mendidih, setelah itu
didinginkan. Telur dibersihkan dengan lap terlebih dahulu lalu rendamlah dalam
minyak yang telah dingin tadi beberapa saat. Setelah itu telur ditiriskan pada
rak-rak. Dengan cara ini telur dapat
bertahan kurang lebih 1-2 bulan.
2.
Disimpan dalam suasana CO2 (Carbon
dioksida) telur dapat bertahan selama 5-6 bulan, tetapi perlakukan ini jarang
diterapkan karena biayanya relative mahal.
3.
Disimpan dalam Frezer dengan suhu 0-2
Derajat Celcius, telur dapat bertahan
selama 6 bulan, sedangkan pada suhu 5-10 derajat celcius dapat bertahan
hanya 1-2 bulan saja.
4.
Pengawetan dengan (NaCl) atau garam
dapur, caranya telur direndam dalam larutan garam dapur dengan konsentrasi 25-40 % selama 2-3 minggu, selanjutnya telur
ditiriskan dan disimpan dalam rak-rak ,
dengan cara ini telur dapat bertahan selama 1 – 2 bulan.
5.
Perendaman dengan Ca(OH)2 atau air kapur. Caranya 1 Kg CaCO3 (kapur tohor),
15 liter air, 100 gram garam dapur diaduk-aduk sampai rata, lalu biarkan sampai
sampai terpisah antara air dan endapan kapur, kemudian ambillah bagian airnya
yang jernih saja lalu masukkan telur kedalam larutan tersebut. Perendaman
dilakukan selama 21 hari, selanjutnya diangkat dan ditiriskan, dengan cara ini
telur dapat bertahan selama 3-4 bulan.
6.
Dibuat telur asin. Caranya dengan abu
gosok dicampur dengan garam dapur
perbandingan 2 : 1, tambahkan air
sedikit sehingga terbentuk adonan pekat, telur dibersihkan dan diamplas
terlebih dahulu agar pori-pori kulit
telur tidak tertutup , setelah itu baru dibalut dengan adonan tadi, simpanlah
selama 12 hari. Setelah itu dicuci dan ditiriskan. Selanjutnya dapat pula
dimasak dengan cara dikukus sampai matang dan siap untuk dikonsumsi.
Demikian sekelumit teknik pengawetan
telur semoga bermanfaat bagi yang memerlukannya. Selamat mencoba semoga sukses.(M.Syah)
terima kasih informasinya BPKaliori
ReplyDelete