2013-09-20

CARA MEMBUAT GULA MERAH DARI TEBU


PENDAHULUAN.
Gula merah sampai saat ini masih merupakan sumber pendapatan petani dibeberapa daerah di Indonesia. Meskipun coraknya masih banyak  yang tradisisonal, akan tetapi tampak adanya usaha  peningkatan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Kenyataannya bahwa gula merah  sejak dulu memang  sudah dikenal dan dirasa manfaatnya oleh masyarakat di Indonesia khususnya masyarakat tani tebu di pulau jawa.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1.     Pada dasarnya semua jenis tebu  dapat diproses menjadi gula merah.
2. Pada umur 7-8 bulan tebu sudah dapat  diproses menjadi gula merah. tetapi sebaiknya menunggu sampai dengan umur yang optimal demi meningkatkan  mutu dan jumlah hasil nantinya setelah menjadi gula merah atau gula tumbu.
3. Juga berat dan rendemen tebu menentukan hasil akhir dari proses yang terjadi.
4.     Alat-alat yang dipergunakan dalam  proses pelaksanaanya antara lain:
·    Gilingan. Alat ini berfungsi sebagai pemeras  tebu. Terbuat dari gilingan besi. Batang tebu dimasukkan diantara dua gilingan yang berputar sehingga air tebu  dapat terperas sebanyak-banyaknya, Nira ini kemudian ditampung dalam bak penampungan 1
·        Alat penggerak. Dahulu alat penggerak masih menggunakan hewan besar seperti sapi atau kerbau, tetapi saat ini telah banyak yang menggunakan motor penggerak. Motor ini menggerakkan gilingan sehingga berputar
·    Bak Penyaring. Dari bak I nira yang masih kotor disaring dibak penampungan. Bak ini terletak lebih tinggi dari kancah pemasakan serta dihubungkan dengan selang plastic ke bak kancah pemasakan
·    Kancah pemasakan. Kancah pemasakan biasanya terdiri dari 4-7 buah dalam satu deret. dan umumnya terdiri dari dua deret yaitu deret kanan dan kiri. Kancah ini berguna untuk  memasak nira  yang dialirkan  dari bak penyaring sehingga masak dan siap untuk dibekukan.
· Tumbu atau tempat gula. Tumbu dipakai sebagai tempat penampungan nira masak setelah diambil dari kancah. pada tumbu-tumbu ini nira yang sudah dimasak dibiarkan sehinga menjadi beku.

PROSES PELAKSANAAN.
Ø Pemanasan.
Tebu dimasukkan diantara dua gilingan  yang berputar digerakkan dengan generator  penggerak. Tebu akan terperas dan nira yang keluar ditampung dalam bak penampungan 1. Nira yang baru keluar dari gilingan ini masih sangat kotor, karena mengandung tanah dan kotoran lainnya sehingga perlu diadakan penyaringan yang diletakkan di dua atau tiga tempat  dan berfungsi untuk membersihkan nira sebelum masuk ke kancah.
Ø Pengaliran.  Dari bak penyaringan, nira yang telah disaring dialirkan ke kancah-kancah  pemasakan melalui  selang plastik. Usahakan setelah nira tertampung, segera dialirkan  ke kancah pemasakan. Terlalu lama membiarkan nira di udara  bebas akan menyebabkan nira bersifat asam dan akan sukar diproses menjadi gula merah.
Ø Pemasakan. Nira yang telah disaring  tadi kemudian dimasukkan ke dalam  kancah-kancah  yang ada dalam satu deret 4-7 buah kancah. Kancah ini terbuat dari besi  yang tebal dengan garis tengah +  60 cm -90 cm. Tinggi kancah secukupnya  tidak begitu dalam. Jumlahnya disesuikan dengan  jumlah lubang dapur 4-7 buah. Penempatannya dibuat sedemikian rupa  sehingga  tepi kancah hampir rata dengan permukaan atas dari dapur.
Setelah satu deretan dapur terisi penuh maka pemanasan  dimuali. Bahan bakar yang digunakan adalah sisa-sisa ampas tebu yang telah dikeringkan terlebih dahulu.
Pada waktu nira berada dalam kancah, perlu dibersihkan yaitu dengan menggunakan kapur  20 gram untuk, tiap 50 liter nira. Sifat kapur ini adalah mengikat koloid-koloid  sehingga akan mengendap  atau mengapung. Sedangkan banyak sedikitnya kapur tergantung  pada sifat air  tebu. Umur tebu, banyak atau sedikitnya kotoran  serta kemurnian atau  kualitas tebu.
 BIla dapurnya baik, maka dalam waktu 15-20 menit  nira dalam kancah terdepan akan mendidih, kemudian disusul kancah nomer 2, 3 , 4 dan seterusnya. Pada saat ini kotoran kotoran terkumpul  terapung-apung bersama  gelombang nira,  dan kotoran ini harus  cepat cepat dibersihakan  dengan menggunakan  serok yang terbuat dari bambu.
          Pada waktu mendididh  nira akan berbuih  dan naik, untuk mencegar agar jangan sampai tumpah  perlu dicegah dengan memasang srumbung pada kancah. Srumbungan ini  terbuat dari anyaman bambu juga berfungsi  sebagai penahan kotoran.
 Apabila nira pada kancah 1 mulai menyusut, karena penguapan, maka nira pada kancah 2  dituangkan pada kancah 1 demikian seterusnya, sehingga kira-kira 4 kancah akan menghasilkan  I kancah gula merah yang jadi.
Dalam proses ini semula  masakan berwarna putih kekuning-kuningan lambat laun akan  berwarna pekat merah tua. Saat ini buih-buih nira akan turun, ini menandakan kalau masakan sudah mulai  tua, Nampak juga letusan letusan  seperti pada kawah. Suhu  pada saat itu  dipertahankan + 110 derajat celcius. Lama proses ini kirakira 4 jam, nira ini telah siap menunggu untuk dicetak atau dimasukkan kedalam tumbu untuk pembekuan lebih lanjut.
PEMBEKUAN
Nira yang telah masak tadi tidak dimasukkan dalam satu wadah tumbu, akan tetapi dibagi dalam  5-6 tumbu, maksudnya adalah agar udara dingin dapat ditekan keluar. Setelah dituang selekasnya diaduk agar cepat dingin dan warnanya lebih putih. Apabila tuangamn 1 telah dingin , masakan berikutnya dituangkan diatasnya demikian seterusnya, sehingga didapatkan gula yang berlapis lapis  dalam satu tumbu. Lapisan ini juga tidak boleh terlalu tebal, sebab apabila udara dingin tidak seluruhnya keluar gula akan berongga atau keropos.
Demikian teknologi pembuatan gula merah dari tebu semoga dapat bermanfaat bagi petani gula yang memerlukannya (M. Syah)

0 comments:

Post a Comment